VIVAnews - Ketua Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan Firdaus Djaelani mengaku tidak memiliki kedekatan dengan parpai politik yang ada di Indonesia. Ia secara pribadi dan LPS sebagai institusi tidak pernah menggelontorkan sumbangan kepada parpol mana pun.
Pengakuan Firdaus itu disampaikan saat dicecar pertanyaan oleh anggota Pansus Hak Angket Century dari Fraksi Partai Hanura Akbar Faisal saat menjadi saksi pansus di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 19 Januari 2010.
"Bapak akrab dengan salah satu parpol?" tanya Akbar. Mendapat pertanyaan seperti itu Firdaus spontan menjawab, "Tidak".
"Bapak pernah memberikan sumbangan ke parpol," tanya Akbar lagi. Firdaus kembali menjawab tidak pernah.
Sebelumnya Akbar sempat menanyakan tempat tinggal Firdaus yang berada di Kompleks Asabri. Firdaus pun mengakuinya. Ia mengatakan, sejak lahir tinggal di kompleks tersebut. "Saya lahir di Kompleks Asabri," katanya.
Akbar kemudian bertanya soal kerja LPS yang seolah-olah tanpa penerang, di mana manajemen baru saat ditunjuk tidak memiliki data dari manajemen lama. Firdaus mengakui penilaian Akbar.
Menurutnya, setelah LPS bertemu Bank Indonesia, pihaknya mengangkat manajemen baru Bank Century. Saat itulah manajemen baru diperkenalkan dengan manajemen lama. "Direksi baru dari Bank Mandiri mungkin nggak tahu siapa kawan dan lawan. Saya (saat itu) meminta manajemen mulai Jumat (21 November 2008) itu sampai Senin harus bisa memperkirakan berapa sih (kebutuhan dana)," kata dia.
Diakui Firdaus saat itu diketahui kebutuhan likuiditas sangat tinggi karena BI menyatakan bank telah kalah kliring. Pada Minggu 23 November 2010, manajemen baru datang ke LPS dan membawa data kebutuhan modal sebesar Rp 2,3 triliun. Data lebih rinci didapatkan LPS pada 3 Desember 2008. Manajemen saat itu melakukan presentasi kebutuhan permodalan bank diperkirakan sebesar Rp 7 triliun.
Saat ditanya apakah investasi di Bank Century menguntungkan atau tidak, Firdaus mengatakan, karena mengemban tugas sesuai UU LPS, maka pihaknya tidak berpikir soal untung dan rugi.
Keuntungan investasi di bank, kata Firdaus, tergantung penjualan 3-5 tahun ke depan, terutama jika ada aset dari luar negeri yang masuk sekitar Rp 3-3,5 triliun.
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Saldo DANA Gratis dari Google Untuk Kamu! Aplikasi aman dan menguntungkan, Klaim Sekarang Juga!
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Nikmati saldo DANA gratis dari Google sekarang juga! Temukan cara mendapatkannya melalui artikel ini. Aplikasi aman dan menguntungkan.
Oppo A60 Hadir Menggunakan Snapdragon 680 Dan Fast Charging
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Oppo baru saja merilis ponsel terbaru mereka di segmen entry-level, yaitu Oppo A60, yang pertama kali diluncurkan untuk pasar Vietnam. Menawarkan sejumlah Fitur Menarik
Palestina, panggung sejarah penuh konflik. Sejak Mandat Britania hingga Perang Dunia I, konflik antara Israel dan Palestina tumbuh. Perjuangan antara bangsa Arab, Inggris
Unjuk Gigi di Piala Asia Qatar, Ini Sederet Fakta Timnas U-23 Besutan Shin Tae Yong
Ceritakita
1 jam lalu
Timnas Indonesia U-23 mengunci tiket ke semifinal Piala Asia U-23, setelah menumbangkan Korea Selatan (Korsel) melalui drama adu penalti dengan skor 11-10.
Selengkapnya
Isu Terkini