VIVAnews - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, kembali akan melakukan lelang Surat Utang Negara dalam mata uang Rupiah dengan jumlah indikatif yang dilelang sebesarRp 5 triliun. Surat lelang yang akan dilelang tersebut mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta dengan empat seri.
SUN yang akan dilelang adalah Seri SPN 20110113 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo 13 Januari 2011.
Seri FR0031 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 11 persen dan jatuh tempo pada 15 November 2012. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Mei dan 15 November.
Seri FR0040 (reopening) dengan tingkat bunga tetap (fixed rate) sebesar 11 persen dan jatuh tempo tanggal 15 September 2025. Pembayaran kupon dilakukan setiap tanggal 15 Maret dan 15 Sepetember.
Seri FR0050 (reopening) dengan tingkat suku bunga tetap (fixed rate) sebesar 10,50 persen dan jatuh tempo 15 juli 2038, dengan waktu pembayaran kupon dilakukan setiap 15 Januari dan 15 Juli.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non kompetitif akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weight average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Peserta lelang dapat mengajukan penawaran pembelian kompetitif dan non kompetitif.
Alokasi pembelian non kompetitif untuk SUN untuk seri SPN 20110113 adalah sebesar 50 persen dari target indikatif, sedangkan untuk SUN seri FR0031, FR0040, dan FR0050 masing-masing adalah sebesar 20 persen dari total yang dimenangkan. Pemerintah memiliki hak untuk menjual keempat seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan.
Lelang dibuka pada tanggal 26 Januari 2010 pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Untuk setelmen akan dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2010.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang lelang Surat Utang Negara di pasar perdana, lelang SPN seri SPN 20110113 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian kompetitif serta Bank Indonesia dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dengan mengajukan penawaran non kompetitif.
Lelang Obligasi Negara seri FR0031, FR0040, dan FR0050 diikuti oleh Dealer Utama dengan mengajukan penawaran pembelian untuk dan atas nama pihak selain Bank Indonesia dan LPS dengan cara kompetitif dan/atau non kompetitif. Sedangkan LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian non kompetitif. Bagi Dealer Utama yang melakukan penawaran pembelian Surat Utang Negara untuk dan atas nama dirinya sendiri dan/atau melalui Peserta Lelang lain hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
Mobil Listrik China Ini Siap Produksi di RI, Pabriknya Numpang atau Bikin Sendiri?
100KPJ
23 menit lalu
GAC Aion merupakan merek mobil listrik pendatang baru yang resmi menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, dan berjanji akan produksi lokal, lalu di mana pabriknya?
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
9 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini