Modus Konvensional Bobol ATM

VIVAnews - Membobol tabungan seseorang melalui mesin anjungan tunai mandiri tidak selalu mengandalkan kecanggihan teknologi atau kepintaran. Buktinya, ada enam orang nekat membobol ATM dengan modus yang sederhana atawa konvensional.

Pembobolan cara sederhana ini terjadi pada 23 Oktober 2009 lalu di salah satu gerai ATM di Kompleks Pertokoan Mangga Dua. Adalah Roya Rosidi yang menjadi korban dalam peristiwa ini.

Roya saat itu, seperti diceritakan Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, Selasa 26 Januari 2010, hendak menarik uang dari ATM sebuah bank. Begitu kartu masuk, Roya lalu mengikuti instruksi memasukkan personal identification number (PIN).

Namun setelah PIN diketik, transaksi pun terhenti. Kartu Roya tertahan di dalam. Roya melapor ke bank bersangkutan menyatakan kartu terblokir. Roya pun pulang.

Rupanya, kartu Roya bukan terblokir. Seseorang rupanya berada di balik mesin ATM itu. Setelah Roya memasukkan PIN, orang yang saat ini berstatus buron itu lalu menarik kartu itu tanpa sepengetahuan Roya.

Untuk mendapatkan PIN, rupanya ada pula salah satu dari komplotan ini pura-pura antre di belakang Roya. Dia pun berhasil mendapatkan PIN yang digunakan Roya.

Begitu Roya meninggalkan gerai, barulah komplotan ini mengambil uang dari tabungan Roya. Ada Rp 1 juta yang mereka sikat dari tabungan itu.

Polisi setelah bekerja sama dengan pihak bank, akhirnya berhasil menggulung komplotan ini. Lima orang yakni Fuad Jamal, Riski, M Badrun, Dedi Hertanto dan Eko Widianto ditangkap akhir tahun lalu. Satu orang, yakni yang bersembunyi di balik mesin ATM masih buron.

Buronan ini diduga juga sebagai otak kejahatan ini. "Dia diduga orang yang mengetahui cara kerja mesin," ujar Boy.

9 Tersangka Penggandaan ATM

Di saat mengumumkan lima tersangka modus konvensional itu, polisi merilis kembali penangkapan sembilan orang tersangka kejahatan perbankan dengan modus penggandaan kartu atau skimmer. Mereka diduga melakukan kejahatan di salah satu ATM BCA di Jakarta Barat pada September 2009.

Menurut Boy, sembilan orang ini merupakan bagian dari kejahatan skimmer yang lagi hangat. Untuk kejahatan ini, polisi menemukan mereka bekerjasama dengan komplotan penjahat internasional.

"Mereka mengirim data ke luar neger, seperti Kanada dan Australia," ujar Boy. Baru setelah itu, data itu dikirimkan lagi ke mereka sehingga bisa digunakan.

Sambil Menangis, Tyas Mirasih Ungkap Kebaikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro

Widodo Beri Motivasi Pemain Arema FC Usai Takluk Dari Persebaya

Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono putro berusaha memberi motivasi para pemain usai kembali menelan kekalahan secara beruntun di Liga 1. Mereka kalah dari Persebaya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024