Sutradara Bicara Industri Film Indonesia

VIVAnews - Sutradara Garin Nugroho mengatakan tahun 2010 ini dunia perfilman Indonesia tidak akan mendapatkan karya yang luar biasa.

"Secara kuantitas memang banyak tapi kualitasnya akan menurun," kata Garin usai acara Penghargaan LA Lights Indie Movie, 29 Januari 2010.

Hal ini, menurutnya, akan menemukan masalah. "Layarnya tidak bertambah tapi film banyak," kata Garin. Menurut dia, keadaan ini akan memberikan arahan baru bagi Industri perfilman.

Film bergenre horor, kata Garin, akan banyak mengalami perubahan. "Pembuat film horor akan mencari formula baru agar bisa diterima karena ketatnya persaingan," jelas sutradara Opera Jawa. Menurutnya, hal ini juga terjadi di dunia internasional.

Ia pun menambahkan film berbau seks juga akan mencari cara baru. "Orang akan mulai bosan dengan tayangan yang sama saja," katanya.

Sementara 2010, Garin mengatakan film-film bertema Corporate Social Responsibility dan Sastra akan menemukan panggungnya. "Karena penonton mengalami kejenuhan dengan jenis hiburan yang itu-itu saja," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, sutradara John de Rantau mengatakan film bertema seks akan booming lagi di tahun ini. "Akan banyak karya yang memanfaatkan tubuh, karena ini mendongkrak pendapatan," jelas dia.

Menurut sutradara film "Denias" ini, hal ini terjadi karena produser yang membuat karya-karya itu merupakan generasi kedua dari pembuat film era 80-an ketika tema seks merajai bioskop Indonesia. "Pola pikirnya tidak berkembang, produser karbitan," jelasnya.

Otomatis kualitas akan dikesampingkan. "Tidak ada karya dengan kualitas butik padahal banyak film yang diproduksi," jelasnya.

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

Diperlukan komitmen serius, lanjut John, untuk mendapatkan kualitas butik. "Hanya butuh sepuluh orang untuk membuat sebuah film yang bagus, tidak perlu banyak-banyak," tegasnya.

John memprediksikan akan banyak orang serius yang turun ke film. Selama ini, Indonesia belum banyak memiliki orang serius.

John menyebut nama seperit Riri Riza, Moly Surya, Harry Dagoe, Nia Dinata yang menurutnya adalah "orang serius". "Orang akan mulai menginginkan sebuah film yang lebih mendidik," katanya.

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono kunjungi Pasar Kramat Jati, Jaktim.

Heru Budi Bakal Tingkatkan Pengawasan Buntut Kasatpel Numpang Mobil Dishub ke Puncak

Kasatpel yang numpang mobil dishub tersebut telah disanksi.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024