KPU Ancam Polisikan Facebooker

SURABAYA POST – Kalangan facebookers menyoroti kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan. Hanya, kritik yang menyebar lewat situs jejaring sosial Facebook itu tidak menyebutkan jelas tahapan atau kinerja yang dianggap tidak beres.

Ketua KPU Lamongan, Khoirul Huda, mengatakan, tulisan kecaman terhadap KPU Lamongan ditemukan pada dinding Facebooker atas nama Imam Abd. Aziz. ’’Kami tidak pernah mengenal dia, dan yang bersangkutan tidak pernah klarifikasi yang menjadi masalah,’’ kata ketua PC GP Ansor Lamongan ini.

Pada dinding akun itu, pihaknya menemukan dua tulisan terkait KPU Lamongan. Pertama, berbunyi: ”KPU Lamongan busuk!!! Sadar wooi undang2 itu dibikin dari uang rakyat!!!.” Sementara, tulisan kedua bertuliskan: ”KPU LAMONGAN…tlg di cek lg ttg persyaratan administrasi calon PPS BABAT krn ditengarai cacat dan ada calon2 paketan yg direkom PPK KECAMATAN yg uda bobrok. Syarat uda bobrok, gmana nti hsil pemilukada bupati nti.”

Huda mengatakan, tulisan pada dinding Imam Abd Aziz itu termasuk pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan. Pihaknya meminta yang bersangkutan memberi klarifikasi kepada lembaga penyelenggara pemilu tersebut. ”Kami memberi waktu dua hari klarifikasi. Jika tidak, kami akan melapor ke yang berwajib,” ancam Huda.

Anggota KPU Lamongan Isnandar menambahkan, diperkirakan Facebooker itu memiliki rasa kecewa terhadap KPU. ”Melihat tulisan dinding itu, sangat mungkin dia pernah kecewa. Bisa jadi tidak lolos tes anggota PPK atau anggota PPS dalam pemilukada 2010 ini,’’ katanya.

Sementara itu, hasil penelusuran Surabaya Post menemukan, status info Facebooker tersebut memperlihatkan alamat asal Imam Abd Aziz adalah Kecamatan Babat. Ia juga menyantumkan informasi sebagai alumni Fakultas Hukum salah satu PTS di Lamongan.

Laporan: Dimyati Hamzah

5 Negara yang Bakal Jadi Medan Perang Jika Perang Dunia III Pecah, Indonesia Gimana?
Chicco Jerikho

Cerita Chicco Jerikho yang Berjuang Hidup dan Mati Sampai Titip Pesan Untuk Anak dan Istrinya

Diungkap Chicco Jerikho, pihak dokter juga mengungkap bahwa orang yang didiagnosis dengan sepsis memiliki survival rate rendah

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024