50 Kiai Dukung Gus Sholah Pimpin NU

SURABAYA POST -- Sedikitnya 50 kiai sepuh dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Madura dalam Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-32 di Makassar, Maret, bakal mendukung Sholahudin Wahid (Gus Sholah) sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggantikan Hasyim Muzadi.

Dukungan untuk Gus Sholah itu disepakati para kiai saat mengadakan konsolidasi di kediaman Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, KH Idris Marzuki.

Salah satu kiai yang juga pengasuh Ponpes Al-Amin, Kediri, KH Anwar Iskandar, mengatakan, pertemuan yang dihadiri sekitar 50 kiai itu di antaranya membahas beberapa masalah yang akan dibawa ke muktamar.

“Forum para pimpinan ponpes ini tujuannya untuk membicarakan tentang usulan para kiai agar nanti masuk dalam bagian yang diputuskan muktamar,” ujarnya.

Gus War, sapaan akrab Anwar Iskandar, didampingi KH Sholich Khosim, Mustasyar PBNU, juga menjelaskan, pertemuan di Lirboyo itu membahas dua permasalahan, yakni masalah material dan masalah figur.

Untuk masalah material, muktamar harus membuat keputusan yang bisa menjamin keselamatan Ahlussunnah Wal Jamaah.

Masalah figur, para kiai memilih Gus Sholah jika dibandingkan dengan calon lain. Selain Gus Sholah, beberapa nama calon Ketua PBNU di antaranya adalah KH Said Agil Sirat, KH Ali Maschan Moesa, dan KH Masdar Farid.

Tegaskan Hubungan dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja, Rizky Nazar: Tidak Ada Orang Ketiga

“Hasil perkumpulan ini mengarah pada Gus Sholah untuk direkomendasi pada pengurus PBNU untuk menjadi Ketua PBNU,” ungkap Gus War.

“Memilih Gus Sholah untuk memimpin NU sangat tepat, karena beliau paham betul tentang  NU, punya ponpes dan juga paham Ahlussunnah Wal Jamaah,” jelasnya.

Hasil dari forum di Lirboyo ini, katanya, akan disampaikan kepada pengurus NU. “Para kiai ini sebenarnya adalah orang yang tidak memiliki otoritas organisatoris tetapi mempunyai otoritas moral.

Meski demkian, pemegang saham terbesar di NU itu adalah para kiai. Jadi, seruan ini tentu diberikan kepada pengurus yang notabene adalah santrinya kiai. Seperti KH Hasan Mutawakil itu kan santrinya Lirboyo,” terang Gus War.

Disinggung adanya gerakan yang mengatasnamakan ABG (Asal Bukan Gus Sholah),  Gus War mengatakan hal semacam itu dalam demokrasi sudah biasa. “Namanya juga demokrasi, sah-sah saja. Siapa pun yang terpilih nantinya, memang itu yang terbaik. Kita kan hanya usul. Jika diterima, Alhamdulilah. Jika tidak, ya tidak apa-apa,” ujarnya.

Ditemui secara terpisah, Pengasuh Ponpes As-Shomadiyah, Bangkalan, KH Sofiyullah, yang juga salah satu peserta forum, mengaku dia bersama para kiai lain telah menyatakan sikap untuk mendukung Gus Sholah.

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

Para kiai yang tidak dapat hadir dalam forum ini menyampaikan sikapnya dukungannya kepada Gus Sholah melalui handphone. Di antaranya KH A Nawawi Abdul Jalil, Pengasuh Ponpes Sidogiri.

Ditanya apakah tidak ada kekhawatiran NU akan terlibat pada politik praktis, karena sebelumnya Gus Sholah sempat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden RI, KH Shofiullah menjamin tidak akan terjadi seperti itu.

“Gus Sholah telah menunjukkan dirinya bahwa dia bersih. Pasalnya, saat mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden RI dulu, dia mengundurkan diri dari kepengurusan NU. Itu adalah bukti bahwa Gus Sholah mampu untuk memegang kepemimpinan NU,” ujarnya.

Dalam pertemuan selama dua jam tersebut, tampak di antara mereka adalah Muhammad Zaim Ahmad (Rembang), KH Mustkaim (Gresik), KH Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), KH Mukhlas (Sidoarjo), KH Mohammad Subadar (Pasuruan), KH Mudatsir (Pamekasan), KH Mohammad Luthfi (Pamekasan), KH Mashul Ismail (Mojokerto), KH Abdul Watsik (Pamekasan), KH HM Jamli (Kudus), KH Maqhkur (RMI Jawa Tengah), KH Mastur Ali (Trenggalek), KH Madchan (Gresik), KH Muhaimin Basri (Sampang), dan KH Anwar Iskandar (Kediri).

Laporan: M Arief Kurniawan

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Praz Teguh.

Praz Teguh Nilai Wanita dari Mata Kaki, Reaksi Netizen Pro Kontra

Bagi Praz Teguh, ketika melihat seorang wanita ia tidak suka memandangi bagian dada ataupun pinggang yang menunjukkan seberapa seksi tubuh wanita itu. Tapi dari mata kaki

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024