VIVAnews -- Memasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan mulai mengancam provinsi Riau. Titik api dalam sepekan terus bertambah. Sebelumnya api hanya terdapat 8 titik, tapi kini sudah bertambah menjadi 24 titik.
Titik api sebanyak 24 tersebut tersebar di empat kabupaten/kota di Riau. Yakni, di Rokan Hilir terdapat 5 titik, Bengkalis 7 titik, Siak 2 titik dan di Bengkalis 10 titik. Malah kemarin, kota Dumai sempat tertutup kabut asap akibat titik api.
Kepala Seksi Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Said Nurjaya, mengatakan dengan meningkatnya jumlah titik api pihaknya menetapkan Riau status siaga.
"Titik api ini akan terus bertambah, mengingat saat ini terjadi pergeseran musim dari musim hujan ke musim kemarau. Karena itu kita tetapkan Riau siaga kebakaran hutan dan lahan," ujarnya kepada VIVAnews, Selasa 16 Februari 2010.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini ia menurunkan tim untuk memantau lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi kebarakan hutan dan lahan. "Tim kita turunkan untuk berjaga-jaga. Begitu ada kebakaran, langsung kita ambil tindakan untuk memadamkannya," ujar Said.
Di tambahkannya, pada 2010 Dinas Kehutanan Riau mengalokasikan anggaran sebanyak Rp1 miliar. Dana ini akan didukung anggaran bantuan dari Pusdalkarhutla sebanyak Rp3 miliar.
"Tak hanya itu saja, gubernur Riau juga sudah mengarahkan tiga dinas untuk bersinergi mengantisifasi bencana kebarakan hutan dan lahan ini. Yakni Dinas Kehutanan, Dinas Sosial dan Lingkungan Hidup. Masing-masing dinas ini akan menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar," sebut said.
Laporan: Ali Azumar | Riau
Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly
Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.
