Polda Metro Minta Sistem ERP Gantikan 3 In 1

VIVAnews - Mengatasi kemacetan yang semakin parah di Jakarta, Polda Metro Jaya terus melakukan kajian untuk segera mengganti sistem three in one dengan Electronic Road Pricing atau ERP di jalur-jalur protokol seperti Sudirman dan Thamrin.
 
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Condro Kirono mengatakan, sistem Electronic Road Pricing atau ERP dinilai sangat penting untuk mengganti sistem three in one ke depannya.

Sistem ERP dirasa lebih efektif ketimbang sistem three in one yang digunakan saat ini, pasalnya sistem three in one membawa dampak sosial di masyarakat, yakni munculnya joki sehingga kemacetan tetap saja terjadi di jalan-jalan protokol.

Nantinya jalur-jalur three in one saat seperti Sudirman dan Thamrin akan segera digantikan dengan sistem ERP. Alasannya, jalan-jalan protokol itu telah memenuhi syarat ketersediaan angkutan umum yang memadai yaitu Bus Transjakarta Koridor I.

Sebab, setiap kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan harus dibarengi penyediaan sarana transportasi umum yang nyaman dan memadai.

Rencananya, untuk tarif ERP yang digunakan akan disesuaikan dengan volume kendaraan di jalan-jalan tersebut.

"Semakin banyak volume kendaraan, semakin mahal tarif ERPnya. Namun jika volume kendaraan sedikit, tarifnya juga semakin murah. Jadi tarifnya akan disesuaikan dengan situasional volume kendaraan di jalur-jalur ERP," jelas Condro Kirono, Selasa 2 Maret 2010.

Ia melanjutkan, hasil pendapat dari ERP inilah yang kemudian digunakan pemerintah untuk membangun atau melengkapi transpotasi massal seperti Subway, MRT, dan Bus Way.

"Tentunya ini akan menjadi entry gate untuk membangun transportasi massal yang layak, aman, dan nyaman. Sehingga mampu mengatasi kemacetan yang semakin parah," ujarnya.

Sistem ini hanyalah salah satu untuk mengatasi solusi kemacetan, namun pada intinya pembangunan transportasi massal merupakan solusi utama.

"Untuk membangun transportasi massal tentunya diperlukan dana yang cukup besar, maka dari itu hasil pendapatan ERP bisa digunakan, ketimbang sistem three in one," ujarnya. Diharapkan semua stake holde segera menanggapai rencana ini agar kemacetan di Jakarta mampu diatasi.

ERP merupakan sistem jalan berbayar yang diterapkan untuk menekan volume kendaraan di kawasan tertentu. Kendaraan yang melintasi kawasan tertentu diwajibkan membayar atau semacam pajak. ERP menjadi salah satu opsi pembatasan penggunaan kendaraan pribadi.

Data Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunjukkan, pertambahan jumlah kendaraan pribadi di Jakarta mencapai 1.117 per hari atau sekitar 9 persen per tahun.

Sementara pertumbuhan luas jalan relatif tetap, sekitar 0,01 persen per tahun. Jika tak segera ada pembenahan pola transportasi, pada tahun 2014 Jakarta diperkirakan akan mengalami kemacetan total.

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai
Polisi olah TKP penemuan kerangka manusia di Slogohimo, Wonogiri

Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan

Polisi mengungkap bahwa motif pembunuhan di Desa Setren, Slogohimo, Wonogiri karena sakit hati dalam hal asmara. Pelaku tidak mengizinkan korban balikan dengan mantan.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024