Inflasi China Naik, Saham Asia Agak Melemah

VIVAnews - Indeks harga saham di sebagian besar bursa utama Asia melemah begitu para investor mendengar laporan naiknya inflasi di China dan rendahnya pertumbuhan ekonomi di Jepang. Dua kabar itu mengganggu harapan investor akan bangkitnya ekonomi Asia dari krisis.

Pada penutupan transaksi Kamis sore, indeks Nikkei 225 di Jepang hanya naik 88,91 poin (0,9 persen) menjadi 10.653,70. Di sesi awal, pergerakan indeks harga saham sempat melaju pesat sebelum investor mendapat laporan bahwa Jepang merevisi data pertumbuhan ekonomi triwulan keempat 2009, dari 4,6 persen menjadi 3,8 persen.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 74,70 poin (0,4 persen) menjadi 21.134,22, begitu pula dengan indeks di bursa China melemah 0,1 persen menjadi 3.047,92. Penurunan terjadi setelah pemerintah China melaporan tingkat inflasi Februari lalu naik 2,7 persen dari periode yang sama tahun lalu. Ini lebih tinggi dari kenaikan inflasi Januari, yang sebesar 1,5 persen.

Bagi para investor di manca negara, naiknya inflasi ini patut diwaspadai. Pasalnya, laporan itu menunjukkan bahwa harga-harga di China naik secara pesat bersamaan dengan cepatnya laju pertumbuhan ekonomi di Tiongkok.

Bila harga naik, Bank Sentral China kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunga. Bila suku bunga naik, permintaan impor di China bisa berkurang dan ini berisiko menghambat pemulihan ekonomi global.  

Itulah sebabnya para investor di Asia resah dengan perkembangan itu. Maka, indeks harga saham di bursa Korea Selatan, Singapura, dan India kali ini sedikit melemah.

Di Australia, indeks juga sedikit turun 0,1 persen. Salah satu penyebabnya adalah laporan naiknya tingkat pengangguran di Australia Februari lalu, yaitu menjadi 5,3 persen. 

Sementara itu, di perdagangan valuta, kurs dolar atas yen turun, dari 90,49 yen menjadi 90,37 yen per dolar. Namun, dolar terus menguat atas euro, yaitu dari US$1,3654 menjadi US$1,3646 per euro. (Associated Press)

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU
Ketua MK Suhartoyo, Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari

Menurut kuasa hukum KPU, meski nama Hasyim Asyari disangkutpautkan dengan banyak dugaan pelanggaran tapi proses Pemilu 2024 tetap berjalan lancar.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024