Minyak Tergelincir dari US$82/barel

VIVAnews - Harga minyak mentah untuk perdagangan Asia merosot dari US$82 per barel. Para investor kini mempersoalkan bertumpuknya stok minyak mentah di AS kendati persediaan bahan bakar minyak (BBM) di negara itu berkurang.

Berdasarkan transaksi elektronik dari bursa New York, Kamis siang waktu Singapura, harga minyak mentah untuk kontrak April turun 51 sen menjadi US$81,58 per barel. Sedangkan dalam transaksi di New York dini hari tadi, harga minyak menguat 60 sen menjadi US$82,09 per barel.

Menurut survei mingguan Departemen Energi AS, stok minyak mentah lagi-lagi naik, walau hanya 1,4 juta barel. Sedangkan stok bensin turun 2,9 juta barel, sementara proyeksi pengamat justru memperkirakan kenaikan 100.000 barel.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Begitu pula dengan persediaan minyak hasil penyulingan, turun 2,2 juga barel - jauh lebih besar dari proyeksi, yaitu 700.000 barel.

Sementara itu, beberapa analis mencemaskan kemungkinan laju pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju akan menurun pada paruh kedua tahun ini karena stimulus pemerintah berangsur-angsur berkurang.

Ini membuat permintaan komoditas akan menjadi lebih bergantung pada pertumbuhan ekonomi di pasar-pasar berkembang seperti China dan India.

"Kami sebenarnya menjadi lebih khawatir mengenai prediksi ekonomi global," kata Capital Economics yang berbasis di London, Inggris, dalam sebuah laporan. "Faktor pendorong dari stimulus ekonomi akan segera berakhir. Pemulihan tampak rapuh di Inggris dan kemungkinan telah macet di negara-negara euro," tambahnya.

Capital Economics memperkirakan harga minyak akan berada pada kisaran US$60 per barel pada akhir tahun ini, dan juga pada akhir 2011. Sementara itu, harga minyak Brent di bursa London turun 52 sen menjadi US$79,96 per barel. (Associated Press)

Timnas Indonesia U-23 Mengganas di Piala Asia, Marc Klok: Masa Depan Cerah
Nikita Mirzani

Masalah dengan Ajudannya Memanas, Nikita Mirzani Tetap Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden dan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden RI disambut dengan penuh suka cita bangsa Indonesia. Termasuk Nikita Mirzani.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024