22 PAC PDIP Tetap Tolak Risma

SURABAYA POST - Kendati ancaman sanksi dari DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDIP Surabaya sudah menanti, tak menyurutkan nyali para kader partai untuk melawannya. Perwakilan kader moncong putih yang berasal dari 22 PAC (Pimpinan Anak Cabang) tersebut tetap tak setuju dan tak mengindahkan rekomendasi partai yang menunjuk Tri Rismaharini-Bambang DH (Ridho) sebagai pasangan calon walikota.

Bagi kader yang dikenal sangat loyal kepada Saleh Mukadar tersebut, apa yang direkom DPP PDIP menyalahi mekanisme partai. Seperti diketahui, berdasar Rakercabsus DPC PDIP Surabaya tahun lalu, hanya ada tiga nama yang diusung.

Masing-masing adalah Saleh Ismail Mukadar, Bambang DH dan Whisnu Sakti Buana. Namun, yang direkom justru dari non kader PDIP.

Koordinator 22 PAC kubu Saleh, Srihono Yularko membenarkan bahwa sampai saat ini sikap 22 PAC PDIP Surabaya tidak berubah. Artinya, secara tidak langsung para PAC ini menolak keputusan pusat yang merekom Tri Rismaharini.

Menurut Srihono, mereka ini tetap bertekad untuk golput dalam Pilwali Surabaya 2010 sebagai ekspresi kekecewaan atas keputusan DPP PDIP tersebut. ''Sebenarnya sesuai arahan Pak Saleh, kami sudah diinstruksikan untuk tunduk pada keputusan DPP,'' kata Srihono, Jumat (19/3).

Namun, Srihono sendiri mengaku tidak bisa memaksakan seluruh PAC berubah sikap. ''Pada prinsipnya saya sudah menyampaikan pesan Pak Saleh ini kepada mereka. Tapi agaknya sampai saat ini belum ada tanda-tanda berubah,'' kata dia.

Ditambahkan Srihono, melihat sikap PAC-PAC yang masih tidak melunak tersebut, Saleh Ismail Mukadar akan mengumpulkan mereka untuk diberi pengarahan.

Dikonfirmasi terpisah, Saleh Ismail Mukadar membenarkan bahwa dirinya siap mengumpulkan 22 PAC ini. ''Kita akan beri pengarahan dan sekaligus akan kita serahkan ke DPC PDIP Surabaya,'' ujarnya.

Soal apakah setelah diberikan pengarahan tersebut bisa merubah sikap para PAC ini, anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut tidak berani menjamin. ''Semua kembali ke sikap masing-masing PAC. Saya sudah berupaya untuk menyerahkan mereka ini ke DPC. Apakah mereka mau itu murni sikap mereka masing-masing,'' ungkap pria bertubuh subur yang juga Manajer Persebaya itu.

Saleh menyatakan bahwa penyerahan PAC-PAC ini ke DPC adalah bentuk responnya menyikapi rekomendasi DPP PDIP. Artinya, dia selaku kader siap untuk mengamankan rekom yang diturunkan DPP tersebut. ''Sebagai kader, apapun keputusan DPP ya harus kita amankan,'' ucap suami Noermilawati tersebut.

Termasuk jika nanti diminta menjadi Juru Kampanye (Jurkam) pasangan Ridho? Saleh kembali menyatakan kesiapannya. ''Kalau memang diminta, saya siap saja menjadi jurkam pasangan Ridho,'' tuturnya.

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Oleh: Fiqih Arfani

Presiden Joko Widodo dan Yanda Zaihifni Ishak jadi saksi pernikahan

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024