Belanja APBN 2010 Membengkak Rp 57 Triliun

VIVAnews - Pemerintah mengajukan penambahan belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2010 sebesar Rp 57 triliun menjadi Rp 1.104 triliun. Meski belanja ditambah, target pengurangan jumlah kemiskinan dan pengangguran tidak direvisi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana mengatakan, hingga saat ini target angka kemiskinan tetap atau tidak berubah atau di kisaran 12-13,5 persen.

Hal itu karena penambahan belanja dianggap berdampak minim pada pertumbuhan ekonomi. "Sedangkan pertumbuhan ekonomi belum. Jadi nanti dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) akan dibahas bersama dengan Badan Anggaran," kata Armida di kantor Bappenas, Jakarta, Jumat 19 Maret 2010.

Sekretaris Utama Bappenas Syahrial Loetan mengatakan, dari perhitungan yang dilakukan, belanja negara sebesar itu efeknya ke pertumbuhan kurang dari satu persen.

"Belanja itu lebih banyak dialihkan untuk subsidi karena harga minyak cenderung naik," ujarnya.

Menurut Syahrial, kajian revisi pertumbuhan ekonomi dianggap tidak perlu. "Nanti kita lihat setelah pertengahan tahun, apa yang akan terjadi. Kita harap saja harga minyak tidak gila-gilaan," tuturnya.

Bappenas berkeyakinan, dengan penambahan subsidi itu, dampaknya juga cukup terasa terhadap masyarakat. Meski jumlah pengurangan kemiskinan tidak diturunkan, tapi secara kualitas hidup, beban masyarakat diharapkan bisa diturunkan dengan adanya subsidi itu.

"Jadi, kami sementara memperkirakan pertumbuhan ekonomi masih 5,5 persen. Tapi, pasti naik karena belanja itu. Tapi, jangan tiba-tiba dibayangkan langsung naik enam persen karena bedanya sebenarnya sedikit saja," kata dia.

Seperti dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, penambahan belanja dilakukan atas adanya tambahan belanja prioritas mendesak dari kementerian/lembaga yang sebelumnya tidak tertampung karena sebelum masa presiden terpilih.

Tambahan itu juga sesuai dengan program-program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

Shin Tae-yong Galau Harus Hadapi Negara Sendiri

Penambahan belanja sebesar Rp 57 triliun itu dianggarkan antara lain untuk belanja pemerintah pusat (K/L) Rp 45 triliun dan transfer ke daerah naik sebesar Rp 11,8 triliun.

arinto.wibowo@vivanews.com

Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat

Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024