Politisi PKB Tulis Buku "Depolitisasi" NU

VIVAnews - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja'far melucurkan buku karyanya di Press Room Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Jumat 19 Maret 2010. Buku setebal 251 halaman itu berjudul "Ahlussunnah Wal Jama'ah".

Dalam bedah buku yang juga diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran buku tersebut, Marwan mengatakan bahwa alasan dirinya menulis buku ini adalah sebagai sumbangsih dari anak muda Nahdlatul Ulama. "Proses gerakan tak bisa lepas dari konteks intelektual dan internalisasi ideologi," ujar Marwan.

Lebih jauh, sebagai warga NU yang terjun ke politik praktis, Marwan mengatakan bahwa buku ini juga untuk mengingatkan para tokoh politik lainnya agar jangan melibatkan NU lagi dalam benturan politik praktis. "Saya berharap dengan buku ini tentu akan bisa menjadi dasar bagi arah gerakan NU ditahun-tahun mendatang. Bahwa NU mesti dikawal ulama. Dan ulama mesti ditempatkan lagi pada posisinya semula demi mengembalikan kewibawaan NU," kata Marwan.

Marwan Jafar sengaja meluncurkan buku ini menjelang Muktamar NU yang akan diselenggarakan pada 23-28 Maret 2010 di Makassar. Marwan menyatakan selain untuk mencerahkan warga NU mengenai ideologi ahlussunah wal jama'ah, buku tersebut juga diharapkan bisa menentukan ke mana arah NU yang tengah menghadapi pertarungan blok sekarang ini.

"Ini penting saya kira. Ada pertarungan sekarang. Satu kelompok cenderung yang politis dan satu lagi kelompok yang memperjuangkan idealitas NU sebagaimana mestinya," kata Marwan di DPR, Jakarta, Jumat 19 Maret 2010.

Marwan menjelaskan bahwa dirinya sekedar mendorong supaya cita-cita awal NU bisa dikembalikan, dan bukannya dibawa ke dalam benturan politik praktis. "NU harus dikembalikan kepada ranahnya yang menempatkan ulama yang betul-betul mendalami keilmuan keagamaan, bukan politisi," kata
Marwan.

Meski begitu, Marwan menyerahkan sepenuhnya kepada warga NU didalam Muktamar untuk menilai dan menentukannya. Namun dirinya mencemaskan jika NU nanti dipimpin oleh politisi karena akan tidak dihargai lagi oleh masyarakat.

"Warga NU tentu bisa menilai. Dan ini merupakan pertaruhan bagi NU kalau memang nanti dipimpin politisi, bukannya ulama, ya tunggu waktunya untuk hancur, akan tidak dihargai lagi itu nanti. NU harus dikembalikan kepada ranah dan otoritas ulama," kata Marwan.

PKB dalam hal ini, lanjut Marwan, tidak terlibat. Kalau pun ada kader PKB yang ikut di muktamar NU itu, menurut marwan itu adalah mewakili dirinya sendiri, bukannya partai.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya
Song Hye Kyo dan Gong Yoo

Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng

Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024