PGN Dapat Tambahan Pasokan Gas

VIVAnews - Pemerintah bakal memutuskan penyelesaian masalah kekurangan pasokan gas untuk industri pada hari ini. Salah satu keputusan yang akan diambil adalah tambahan pasokan gas ke PT Perusahaan Gas Negara Tbk dari sumber-sumber potensial.

"Untuk jangka pendek, PGN akan kita pasok 50 mmscfd (juta kaki kubik per hari) dari lapangan gas Singa, serta sumber lain yang akan kami pastikan hari ini," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Jumat, 19 Maret 2010.

Menurut Hatta, pemerintah telah memutuskan rencana jangka panjang untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kekurangan pasokan. Upaya penyelesaian itu mencakup tiga hal yaitu optimasi produksi, menggiatkan ekplorasi, serta diversifkasi penggunaan bahan bakar.

"Tidak usah khawatir akan terjadi kekurangan luar biasa," kata dia.

Pemerintah juga memastikan bahwa pengurangan pasokan gas tidak boleh mengganggu proyek-proyek prioritas pemerintah seperti pembangunan pabrik pupuk. Untuk diketahui pabrik pupuk yang menggunakan bahan baku gas akan dibangun oleh PT Pupuk Kaltim dan PT Pusri.

"Demikian juga pengembangan pabrik pupuk di Donggi-Senoro. Apapun keputusan penggunaan gas ini apakah ekpor atau dalam negeru, tetap harus mebangun pupuk. Itu menjadi prioritas untuk dikembangkan," katanya.

Dijelaskannya, persoalan kekurangan pasokan gas tida bisa terlepas dari masalah pasokan dan permintaan. Selama ini pertumbuhan permintaan gas dalam negeri meningkat tajam namun tidak linear dengan pertumbuhan domestik.

Namun diperkirakan pasokan gas dunia bakal berlebih pada tahun 2014 dikarenakan ladang-ladang gas di Qatar dan Australia yang memiliki cadangan sangat besar sudah berproduksi.

Selain masalah pasokan, pemerintah juga harus memperbaiki arus distribusi gas mengingat lapangan gas di Indonesia umumnya berada di area terpencil. Untuk itu pihaknya mendorong pembangunan LNG receiving terminal yang akan menampung dan menyalurkan gas dari lapangan gas ke daerah konsumen yang umumnya berada di Pulau Jawa, Sumatera, dan kawasan pusat pertumbuhan lainnya.

Hatta memastikan dirinya tidak bermasalah jika gas Indonesia dijual untuk tujuan ekspor. Pasalnya dengan harga ekspor yg relatif tinggi, Indonesia bisa membeli gas dari produsen luar negeri dengan harga lebih murah. "Kita lepas gas dari Donggi lebih mahal dan beli dari Qatar lebih murah, kenapa tidak?" ujar dia.

hadi.suprapto@vivanews.com

OJK Cabut Izin usaha BPRS Saka Dana Mulia Kudus
Pemain Timnas Indonesia U-23

Kalahkan Australia, Timnas Indonesia U-23 Didominasi Alumnus PPLP dan SKO Kemenpora

Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih kemenangan atas Australia pada laga kedua Grup A Piala Asia U-23 2024.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024