PMI Diminta Investigasi Kekerasan Priok

Wakil Gubernur DKI Prijanto
Sumber :
  • jakarta.go.id

VIVAnews - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan investigasi atas terjadinya bentrok warga dengan petugas ketika hendak melakukan eksekusi gapura dan pendopo makam Mbah Priok di Koja, Jakarta Utara.

Pemprov DKI beralasan permintaan ini didasari atas independensi organisasi kemanusiaan PMI sehingga hasil investigasi nantinya dapat dijadikan bahan evaluasi Pemprov DKI Jakarta dalam menyikapi kerusuhan.

Kematiannya Dianggap Tak Wajar, Makam Seorang Pria di Garut Dibongkar

Terkait mitra yang akan dipilih untuk melakukan investigasi, Pemprov DKI Jakarta tidak akan melakukan intervensi terhadap hal itu. “Kami meminta agar PMI mau melakukan investigasi. Terserah PMI mau menggandeng siapa dalam melakukan investigasi, kami tidak akan  mencampurinya, termasuk apakah mereka akan melibatkan Komnas HAM atau tidak. Dari Hasil investigasi nanti akan terlihat, apakah ada unsur pimpinan Satpol PP bersalah atau tidak,” ujar Prijanto, Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang dikutip dari situs Pemprov DKI.

Selain berkoordinasi dengan PMI untuk menuntaskan pertikaian lahan makam Mbah Priok, kemarin sore Prijanto bertemu dengan sejumlah elemen masyarakat, pemuka agama, serta pimpinan Muspiko dan Mupsida untuk membicarakan masalah kelanjutan penertiban di lahan tanah milik PT Pelindo II.

Seperti diberitakan sebelumnya, rencana eksekusi pendopo makam yang diklaim milik PT Pelindo II itu, Rabu 14 April 2010, berakhir dengan bentrok fisik antara warga, Satpol PP dan polisi. Kejadian ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di pihak Satpol PP, dan puluhan lainnya, baik di pihak petugas dan warga, mengalami luka-luka.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari menunjukkan bangkai rudal Iran

Klaim Tangkis 99 Persen Serangan Rudal dan Drone Iran, Pakar Militer Sebut Israel Halu

Pakar militer Israel, Or Fialkov, pada Rabu setempat mengatakan bahwa bahwa pihak berwenang Tel Aviv memberikan informasi palsu soal serangan Iran.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024