- csis
VIVAnews - Ekonom andalan Indonesia, Hadi Soesastro tengah dirawat di rumah sakit Pondok Indah, Jakarta. Ekonom dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) itu berbaring di rumah sakit dikarenakan pembuluh darah di otak pecah sejak Sabtu, 24 April 2010.
Sejumlah koleganya di CSIS dan Prasetia Mulia sudah menjenguk yang bersangkutan, seperti Harry Tjan Silalahi, Thee Kian Wie hingga Menteri Perdagangan Mari Pangestu.
Pande Raja Silalahi, ekonom CSIS menyebutkan Hadi merupakan sosok yang tidak pernah mau mengeluh meskipun sedang sakit. Sebagai Direktur Eksekutif CSIS, kata dia, Hadi juga tidak pernah mengeluh atau marah meski pekerjaannya cukup berat. "Dia memikul semua tanggung jawab."
Salah seorang pendiri CSIS itu diketahui menderita kanker sejak 2006. Menurut Pande, Hadi sudah beberapa kali melakukan kemoterapi di Australia untuk mengobati penyakitnya. Selama masa-masa tersebut, pria yang kerap menebar senyum ini hanya mengaku musti sabar menghadapinya.
Menurut Pande yang mengenal sejak puluhan tahun lalu, pria asal Malang itu adalah sosok ekonom yang penting bagi Indonesia. "Hadi lebih terkenal di luar negeri ketimbang di negeri ini," kata dia. "Hadi adalah ekonom nomor satu Indonesia di level internasional."
Ekonom yang meraih gelar doktor dari Amerika Serikat itu, kata dia, kerap mewakili Indonesia dalam berbagai seminar di luar negeri. Ia selalu membawa nama Indonesia, mempromosikan dan menjelaskan bagaimana kondisi negeri ini sesungguhnya di mata investor atau ekonom internasional.
"Ia menjadi motor penggerak dalam perundingan AFTA," kata Pande. Menurut dia, sebagai ekonom CSIS, Hadi berperan penting dalam gugus-gugus tugas dalam pembahasan soal AFTA (ASEAN Free Trade Agreement).
Selain banyak menjadi pembicara dalam forum-forum internasional, Hadi juga meluangkan waktu untuk mengajar di Prasetia Mulia, serta menulis kolom di sejumlah media nasional. Ia juga dikenal sebagai Komisaris PT Semen Gresik.
"Mudah-mudahan, dia lekas sembuh," ujar Pande.