"Ganti Densus 88 dengan Den-Susno"

Kapolri, Bambang Hendarso Memperlihatkan Kesamaan Sidik Jari Noordin M Top
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Rapat dengar pendapat antara Polri dan Komisi Hukum Dewan hujan pertanyaan soal kasus-kasus terkini yang ditangani Polri. Namun, ada juga yang menyelipkan banyolan.

Nasir Djamil dari PKS, mempertanyakan mengapa para tersangka teroris ditembak mati ketika digerebek. "Padahal kan kalau ditangkap hidup-hidup akan banyak informasi yang didapat," kata dia di Gedung Dewan, Senayan, Jakarta, Senin 26 April 2010.

Lagipula, kata dia, bukan Densus 88 yang melakukan tindakan, tapi ada yang dilakukan polisi biasa. "Ada usulan ganti saja Densus 88 dengan Den Susno," kata dia bercanda.

Beberapa buron kakap terorisme ditembak mati ketika digerebek. Misalnya, Noordin M Top yang ditembak mati di Jebres Solo dan Dulmatin, yang tewas di sebuah warnet di Pamulang.

Nasir juga mempertanyakan kasus LC Bank Century fiktif yang menjerat politisi PKS, Misbakhun.

Kata Nasir Djamil, dia yakin presiden tidak mengurusi hal-hal kecil seperti itu. "Presiden itu baik, tapi orang-orang di sekelilingnya suka cari muka," kata dia.

"Seperti halnya Firaun," kata Nasir, perkataannya terpotong protes anggota dewan yang mempertanyakan maksud pernyataannya itu.

Soal Misbakhun, tambah dia, memang benar dia adalah Komisaris PT Selalang tapi ada dokumen yang membuktikan dia tak bersalah.

"Apakah ini yakin tak ada tekanan atau pesanan," tambah dia. (umi)

Putra Mahkota Abu Dhabi Telepon Gibran Ucapkan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024
Mendagri Tito Karnavian

Mendagri: Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah

Menteri Dalam Negeri menegaskan bahwa pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi dalam RUU DKJ tidak akan mengambil alih kewenangan pemerintah daerah.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024