Pimpinan Separatis OPM Ditawari Jadi Camat

Penurunan bendera Bintang Kejora milik OPM di Papua beberapa waktu silam.
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita

VIVAnews - Berbagai upaya pendekatan, baik sosial, budaya dan agama terus dilakukan pemerintah Kabupaten Puncak Jaya terhadap kelompok separatis TPN/OPM yang bergerilya di wilayahnya.

Salah satunya, menawari pimpinan OPM, Goliath Tabuni menjadi camat atau kepala distrik di Tingginambut -- daerah yang selama ini jadikan sebagai basis perjuangan OPM.

Namun, tawaran itu tak digubris. Goliath Tabuni tak mau menjadi bagian pemerintahan RI, dia memilih memperjuangkan kemerdekaan Papua.

“Berbagai cara sudah dilakukan termasuk menawari Goliath Tabuni menjadi kepala distrik Tingginambut, dengan tujuan, kelompoknya menghentikan segala bentuk aksi teror penembakan dan pembunuhan, tapi semua tawaran itu ditolak,’’ ujar Ketua DPRD Puncak Jaya, Nesko Wonda, kepada VIVAnews, Kamis 29 April 2010.

Bahkan, lanjutnya, selain mewarkan kedudukan sebagai camat, pemerintah juga berjanji akan membangun rumah bagi seluruh pengikutnya OPM yang 'insyaf'.

“Pemda dan DPRD bersedia membangunkan rumah, memberikan lahan perkebunan, asalkan kelompok separatis itu menghentikan segala aksinya,’’pungkasnya.

Namun, semua tawaran ditampik dengan alasan, keinginan kelompok
separatis sadis itu hanya memperjuangankan ideologinya yakni memisahkan diri dari NKRI atau Papua Merdeka.

“Mereka hanya mau Papua merdeka, tidak bisa ditawar-tawar lagi,’’ ucapnya.

Menurut Nesko, pendekatan persuasif telah dilakukan. Dan gagal. Kini giliran aparat keamanan bertindak.

Aparat seharusnya segera bertindak mengejar dan menangkap mereka. Karena merupakan ancaman bagi keutuhan NKRI.

"Jangan sampai, sambungnya, perjuangan mereka semakin membesar dan terus menerus mempengaruhi masyarakat tak berdosa mengikuti keinginan mereka bergabung dan bersama-sama memperjuangkan ideologi yang mereka usung," kata dia.

Sementara, menyikapi tuntutan agar kelompok separatis ditumpas, Juru Bicara Kodam 17 Cenderawasih Letkol Susilo mengatakan, pihaknya masih memandang kelompok separatis itu hanya gerombolan sipil bersenjata dan tindakan mereka belum mengancam kedaulatan NKRI.

Sehingga, masih menjadi tanggung jawab Polri sebagai penjaga situasi Kamtibmas. “Kami berpandangan, kelompok itu hanya kelompok kecil sipil bersenjata yang bertujan menciptakan keresahan. Tindakan mereka belum sampai mengganggu proses pembangunan,’’ ujar Susilo.

Namun, tukasnya, jika Polisi meminta bantuan untuk ikut melakukan pengejaran  dan penangkapan terhadap kelompok tersebut, TNI setiap saat siap memberikan bantuan. “Kalau  diminta bantuan untuk mengejar dan menangkap kelompok pengacau itu,  kami selalu siap,’’ ucapnya. (umi)

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang

Laporan: Banjir Ambarita| Papua

Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner

Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas

Duel Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U 23 benar-benar membuat jantungan suporter Timnas

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024