Mengapa Hujan Deras Turun di Musim Kemarau

Hujan deras
Sumber :
  • Antara/Eric Ireng

VIVAnews - Bulan Mei ini seharusnya Indonesia memasuki musim kemarau, namun yang terjadi adalah anomali, hujan deras masih mengguyur sebagian wilayah Indonesia.

Menurut Staf Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa, hujan deras yang masih berlangsung pada bulan Mei ini diakibatkan adanya fenomena Madden Julian Osilation (MJO).

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

MJO adalah tekanan rendah di Samudra Hindia yang menjalar sepanjang pantai timur Afrika, di sepanjang ekuator dan menuju Samudera Pasifik. Pola cuaca terkait MJO ini mengakibatkan adanya anomali curah hujan.

Namun, MJO hanya akan berpengaruh terhadap peningkatan hujan di Indonesia ketika posisi matahari di sebelah selatan garis khatulistiwa.

“Wilayah DIY dan sekitarnya akan tetap diguyur hujan hingga akhir bulan Mei ini. Tak hanya DIY wilayah Jawa dan Pulau Sumatera bagian selatan juga akan dilanda hujan,” kata Sigid, Senin, 17 Mei 2010.

Dengan kondisi ini, BMGK meminta kepada para nelayan yang ada di kawasan laut selatan DIY ini untuklebih berhati-hati atau mengurungkan niatnya untuk melaut.

Selain itu para petani juga harus mengantisipasi pola tanamnya agar tidak mengalami kerugian yang banyak.

“Hujan diperkirakan berlangsung hingga akhir bulan Mei. Memasuki bulan Juni, curah hujan mulai berkurang dan ini harus diantisipasi petani. Karena jika salah dalam masa tanam, kerugian pasti akan melanda petani,” tambah dia.

Lebih lanjut Sigit menyatakan catatan di Stasiun Geofisika Yogyakarta menunjukkan, curah hujan masih dalam kategori ringan dan sedang berpotensi terjadi.

Curah hujan di Yogyakarta tercatat pada 14 Mei lalu sebesar 39 milimeter dan 16 Mei sebesar 25,8 milimeter.

”Fenomena cuaca tersebut sebenarnya periodik terjadi tiap tahunnya. Biasanya berlangsung selama 30-90 hari dan saat ini matahari masih di bagian selatan ekuator. Meskipun sudah memasuki pancaroba menuju kemarau, hujan masih akan terjadi dengan intensitas sedang,”paparnya

Sigit menambahkan, petani dihimbau  memundurkan masa tanam yang seharusnya awal Mei agar bergeser pada awal bulan Juni. Terutama untuk komoditas bawang merah, kedelai yang sedang masuk masa tanam.  (umi)

Laporan: KDW| Yogyakarta

Ilustrasi-mayat mengapung

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Usai menghabisi nyawa wanita yang 'open BO' berinisial R (35), di kostannya, pelaku Nico Yandi Putra membuang jasad korban ke sebuah kali di kawasan Teluk Pucung, Bekasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024