Pembantaian di Inggris, 12 Tewas dan 25 Luka

Lokasi penembakan di Kota Whitehaven, Inggris
Sumber :
  • AP Photo/Rod Minchin/PA Wire

VIVAnews - Penembakan brutal mengguncang publik di Inggris, Rabu 2 Juni 2010. Aksi itu menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 25 lainnya.

Peristiwa itu berlangsung di kota pesisir Whitehaven, yang terletak di wilayah Cumbria, bagian barat laut Inggris. Ini merupakan penembakan yang paling brutal yang terjadi di Inggris sejak 1996 dan menunjukkan bahwa pembatasan kepemilikan senjata api di kalangan warga sipil di negara itu belum terlaksana dengan baik.

Polisi mencurigai pelaku penembakan adalah seorang sopir taksi bernama Derrick Bird. Pria berusia 52 tahun itu ditemukan tak bernyawa di suatu hutan di dekat Desa Boot. Dugaan sementara, berdasarkan penemuan senjata api di dekat mayat, Bird bunuh diri setelah kabur dari lokasi penembakan.

Polisi masih menyelidiki motif penembakan, apalagi para korban tampaknya tidak punya hubungan dengan pelaku sehingga penembakan diduga kuat dilakukan secara serampangan. Menurut keterangan sejumlah saksi, Bird sempat terlibat pertikaian dengan sesama pengemudi taksi pada malam sebelum penembakan. 

Penembakan itu mengundang reaksi dari berbagai pihak di Inggris. Ratu Elizabeth II, misalnya, mengaku sangat terkejut dan turut prihatin atas aksi penembakan yang dia sebut sebagai peristiwa horor itu. Sedangkan Perdana Menteri David Cameron menyatakan bela sungkawa kepada para keluarga korban. 

Di antara korban tewas terdapat seorang perempuan berusia 66 tahun yang sedang berada di dekat rumahnya dan juga seorang pensiunan yang saat itu tengah bersepeda.  

Menurut seorang ahli forensik, para korban rata-rata ditembak di bagian wajah dan tampaknya dilakukan dengan senjata api tipe shotgun.    

Dibandingkan di Amerika Serikat, penembakan brutal warga sipil merupakan peristiwa langka di Inggris karena banyak dari mereka dilarang memiliki senjata api. Namun, dalam beberapa tahun terakhir terdapat lebih dari 100 kasus pembunuhan yang dilakukan dengan senjata api di Inggris. 

Pembatasan kepemilikan senjata api di Inggris kian diperketat setelah dua kasus pembantaian di dekade 1980 dan 1990. Pada 1987, pria bernama Michael Ryan membunuh 16 orang di kota Hungerford. Lalu pada 1996, Thomas Hamilton membantai 16 anak-anak dan seorang guru di sebuah sekolah dasar di Dunblane, Skotlandia.

Di Inggris, sekitar 600.000 orang memiliki senjata api secara legal. Sebagian besar dari mereka adalah petani dan pemburu di pedesaan. (Associated Press) -- (umi)

3 Penyanyi Beragama Muslim yang Menyukai Lagu Rohani Nonis, Siapa Saja?
Pemain Al Nassr, Cristiano Ronaldo

Prediksi Liga Arab Saudi: Al Nassr vs Al Fayha

Duel Al Nassr vs Al Fayha dalam lanjutan Liga Arab Saudi matchday ke 28 di Stadion King Saud, Jumat 19 April 2024, pukul 22.00 WIB. Berikut prediksinya.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024