- kemenpera.go.id
VIVAnews - Harga residensial atau hunian diprediksi pengembang properti masih meningkat, baik secara kuartalan maupun tahunan pada kuartal II-2010, meski dengan tingkat kenaikan yang lebih rendah.
Hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia yang dikutip VIVAnews, Kamis 3 Juni 2010, dari sebagian besar responden perusahaan pengembang menunjukkan, secara triwulanan (qtq), harga residensial atau rumah diperkirakan naik sebesar 0,37 persen pada kuartal II-2010, dengan kenaikan harga paling tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Bandar Lampung dan Denpasar sebesar 0,59 persen.
Sebagian besar responden berpendapat, penyebab kenaikan harga properti residensial terutama berasal dari kenaikan harga bahan bangunan dan tingginya upah pekerja.
Sementara itu, secara tahunan (yoy), harga residensial diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2,21 persen dengan kenaikan harga rumah paling tinggi diperkirakan terjadi di wilayah Makassar (18,77 persen).
Kenaikan harga properti residensial, baik secara triwulanan maupun tahunan ini juga diperkirakan terjadi pada wilayah Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) dan Banten. (umi)
antique.putra@vivanews.com