Trik Kiper Denmark Atasi Gemuruh Vuvuzela

Fans Piala Dunia 2010 meniup Vuvuzela
Sumber :
  • AP Photo/Gero Breloer

VIVAnews - Ribuan bolamania yang menonton laga Piala Dunia 2010 selalu membunyikan vuvuzela dalam setiap pertandingan untuk mendukung tim kesayangan. Tiupan terompet plastik vuvuzela tak jarang membuyarkan konsentrasi dan komunikasi antar-pemain yang berlaga di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir

Sejumlah pemain mengeluhkan suara gemuruh yang disemprotkan ribuan vuvuzela itu. Sebuah yayasan kesehatan bahkan menyebutnya sebagai alat musik dengan suara paling keras.

Tapi kiper Denmark Thomas Sorensen punya ide untuk mengakalinya.

Mendukung Perkembangan Voli Indonesia melalui Kiprah Megawati dan Fun Volleyball 2024

Seperti dikutip timeslive, Selasa 15 Juni 2010, Sorensen menyarankan agar pemain-pemain memanfaatkan kontak mata dan isyarat tubuh untuk mengatasi masalah komunikasi selama pertandingan gara-gara suara vuvuzela yang memekakkan telinga.

Kiper adalah pemain yang paling terganggu dengan suara vuvuzela karena mereka harus berteriak saat memberikan instruksi kepada pemain belakang.

“Pemain tidak bisa berkomunikasi. Pemain betul-betul harus menggunakan kontak mata," kata Sorensen setelah Denmark ditekuk Belanda 0-2 dalam pertandingan Senin malam.

“Apapun yang saya teriakkan kepada pemain belakang, tak terdengar," ia mengeluh.

Polisi Periksa 13 Saksi Kasus Tewasnya Anggota Polresta Manado di Mampang Jakarta Selatan

Karena itu, menurut dia, pemain harus merencanakan metode komunikasi sebaik mungkin sebelum merumput, mulai dari posisi pemain dan penggunaan isyarat tangan. 

Sorensen mengatakan tim yang bertarung di Piala Dunia kali ini harus menyiapkan strategi khusus sebelum berlaga. Misalnya, menentukan terlebih dahulu pemain mana yang harus bertugas menjaga tendangan bebas. Ini karena kiper tak bisa mengkomunikasikannya dengan baik.

Meski demikian, kiper Denmark ini mengaku sudah terbiasa dengan suasana stadion yang bising, karena ia pernah bermain di Liga Inggris untuk Stoke City. “Saat bermain di Inggris, kau akan terbiasa dengan suasana di mana orang-orang riuh bernyanyi."

Dia bilang ia memaklumi fakta bahwa vuvuzela adalah bagian dari budaya Afrika Selatan. Toh demikian, katanya. "Saya lebih suka suara orang-orang bernyanyi." (kd)

Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024