Kiat Mencegah Radikalisasi Teroris di Penjara

Penyerbuan Rumah Teroris di Temanggung
Sumber :
  • AP Photo/Slamet Riyadi

VIVAnews - Para pentolan teroris di Indonesia telah ditangkap, beberapa di antaranya bahkan tewas ditembak dalam operasi anti teror. Sebutlah Dr Azahari, Noordin M Top, dan yang terbaru adalah Dulmatin. Namun, jaringan teror di Indonesia belum mati.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Dalam sejumlah kasus, mereka yang di penjara justru memperkluat jaringannya. Bahkan, sejumlah rekrutmen dilakukan di penjara, dan para kader baru teroris bergerak mengisi lini baru begitu mereka bebas.

Para pentolan teroris yang matang, juga sangat mungkin kambuh. Sebut saja, misalnya Abdullah Sunata, bekas tokoh "mujahidin" KOMPAK  yang pernah beraksi di Ambon, dan menjebol gudang senjata Brimob di sana, saat konflik parah antar agama meledak di sana sekitar satu dekade silam.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Sunata ditangkap aparat keamanan dua pekan lalu di Klaten. Dia diduga terlibat pelatihan jaringan terorisme di Aceh, meski baru saja bebas dari Penjara Cipinang akhir tahun lalu.

Pertanyaan besar pun muncul. Mengapa para teroris itu punya potensi "kambuh" lagi begitu bebas? Apakah penjara cukup efektif untuk proses deradikalisasi para terpidana teroris?

Satu tim peneliti dari Kings College, London, Inggris, dan Universitas Maryland, Amerika Serikat mengeluarkan hasil riset  yang menyatakan proses deradikalisasi di dalam penjara bisa saja berhasil.

Tetapi, proses deradikalisasi berbeda untuk tiap negara, misalnya Indonesia, Singapura, atau Arab Saudi.  "Deradikalisasi adalah isu besar yang jarang disadari orang," kata profesor dari Universitas Maryland, Gary LaFree, seperti dimuat laman Science Daily.

"Masalah penjara adalah klasik. Penjara bisa mengubah perilaku, jadi baik atau justru tambah buruk. Sangat sulit untuk menahan para narapidana selamanya, tapi kapan mereka aman untuk dibiarkan pergi?," tambah dia.

"Hasil awal menunjukkan, program deradikalisasi bisa bekerja, walaupun belum tentu berhasil 100 persen", LaFreemenambahkan. Sama seperti dengan penjahat biasa, dukungan individu dan masyarakat membantu residivis memerangi radikalisasi.

"Namun, untuk kasus terorisme dan ideologi, ada dimensi yang harus ditambahkan. Secara umum, lebih mudah untuk melakukan upaya deradikalisasi ketika gerakan sedang mengalami penurunan," tambah LaFree.

Laporan tim peneliti berjudul, "Prisons and Terrorism: Radicalization and De-radicalization (Penjara dan Terorisme: Radikalisasi dan Deradikalisasi)" akan dipresentasikan di Washington DC musim gugur ini.

Berikut rekomendasi tim peneliti:

1. Layanan dalam penjara harus lebih gencar mengembangkan pengaruh positif, juga mengembangkan pendekatan inovatif untuk memfasilitasi transisi para ekstrimis kembali ke masyarakat.

2. Kondisi penjara yang overkapasitas, dan kurangnya pengawasan justru akan menyuburkan radikalisasi. Makin buruk penjara, makin susah mendeteksi radikalisasi. Kondisi ini juga akan memberi ruang bagi para perekrut anggota teroris beroperasi secara bebas.

3.  Harus dipahami, bahwa berganti agama tak sama dengan radikalisasi. Misalnya, ketika seseorang tahanan menjadi muslim, bukan berarti dia direkrut jaringan teroris. Harus dibedakan antara iman dan radikalisasi. Penjara harus meningkatkan kemampuan dan kapabilitas stafnya untuk lebih memahami hal itu.

4. Deradikalisasi dengan sasaran individu bisa dilakukan berbeda antar negara. Misalnya di Arab Saudi, Singapura, Indonesia, dan lainnya. Hasil positif suatu negara bisa jadi inspirasi bagi yang lain.

5. Bahkan dalam kondisinya yang terbaik, upaya deradikalisasi adalah pelengkap, bukan instrumen untuk memerangi teror. (np)

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Anang Hermansyah dan Ghea Indrawari

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Anang Hermansyah mulanya menanyakan berapa usia Ghea Indrawari. Suami Ashanty tersebut nampak keheranan karena sampai kini Ghea Indrawari belum punya pasangan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024