- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Bank Indonesia mencatat sepanjang 2010 ini pertumbuhan kredit masih rendah hanya 8,6 persen. Namun untuk pertumbuhan tahunan tercatat cukup tinggi, sampai 18,6 persen.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, rendahnya catatan pertumbuhan kredit kumulatif sampai Juni ini karena secara siklus tidak jauh berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tahun lalu kenaikan kredit itu tumbuh pada bulan-bulan akhir 2009, itulah makanya tinggi sampai 18,6 persen, padahal pada saat Januari-Oktober rendah," kata Darmin di Kantor BI, Jakarta, Senin 5 Juli 2010.
Pertumbuhan kredit yang sampai 18,6 persen ini, lanjut Darmin, menunjukkan intermediasi perbankan yang juga semakin baik. BI meyakini sampai dengan akhir tahun nanti pertumbuhan kredit sepanjang 2010 diperkirakan bisa mencapai 22-24 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad mengatakan, meningkatnya pertumbuhan kredit ini utamanya didorong oleh keyakinan pelaku ekonomi terhadap prosepek perekonomian yang semakin baik.
"Sampai dengan hari ini permintaan untuk kredit memang terus meningkat," kata Muliaman.
Menurut dia hasil pertemuan dengan beberapa bank juga banyak menyatakan bahwa keinginan bank akan mengubah kecenderungan pertumbuhan kredit ke atas.
Sementara itu, Bank Indonesia mencatat sampai dengan Mei banyaknya pinjaman belum dicairkan (undisbursed loan) Rp479,1 triliun terdiri atas pinjaman commited Rp142,4 triliun dan uncommited Rp336,7 triliun.
Bank Indonesia akan selalu mencermati kondisi di sektor perbankan dan mendorong peningkatan efisiensi perbankan agar fungsi intermediasi terus dapat dioptimalkan. (hs)
Tampil di Saranghaeyo Indonesia 2024, Xiumin EXO Janjikan Penampilan Spesial
Melalui unggahan video tersebut, Xiumin EXO mengajak penggemarnya untuk datang dan menyaksikan penampilannya dalam acara tersebut.
