Algojo Ini Hanya Dibui 19 Tahun, Rakyat Marah

Kaing Guek Eav
Sumber :
  • AP Photo/Mak Remissa, Pool

VIVAnews - Kendati sudah 30 tahun rezim Maois Khmer Merah tidak lagi berkuasa, banyak warga Kamboja masih mengalami trauma. Mereka ingin agar pimpinan Khmer Merah yang masih hidup harus dihukum seberat-beratnya atas pembantaian yang pernah terjadi di paruh akhir dekade 1970an. Namun, harapan itu masih belum terpuaskan. 

Kemarin, seperti dikutip kantor berita Associated Press, pemerintah Kamboja mengambil langkah signifikan saat pertama kalinya menjatuhkan vonis kepada salah seorang tokoh rezim Khmer Merah, yang menyebabkan 1,7 juta orang tewas selama berkuasa dari 1975 hingga 1979.

Pengadilan yang disokong Perserikatan Bangsa-Bangsa, Senin, 26 Juli 2010, menjatuhkan vonis 35 tahun penjara kepada mantan kepala penjara S-21 di era pemerintahan Khmer Merah, Kaing Guek Eav atau Duch.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu

Namun, Duch hanya akan menjalani 19 tahun di balik terali besi karena bobot hukuman langsung dipotong masa tahanan yang telah dia terima. Itu pun masih dikurangi lagi sebagai kompensasi atas penahanan ilegal sebelumnya kepada Duch.

Namun, sejumlah warga Kamboja yang sempat merasakan kekejaman Khmer Merah bingung terhadap vonis yang menurut mereka terlalu ringan.

Mereka takut membayangkan suatu hari nanti, Duch akan melenggang bebas dari penjara meski telah didakwa dengan tuduhan kejahatan perang dan kemanusiaan sebagai balasan karena mengawasi pembantaian dan pembunuhan lebih dari 14.000 orang.

Salah satu dari sedikit orang yang mampu bertahan hidup meski disiksa di penjara kemarin berkumpul di luar gedung pengadilan di pinggiran ibukota Phnom Penh. "Saya tidak puas!" teriak Chum Mey, 79 tahun.

"Kami dua kali menjadi korban, pertama saat Khmer Merah berkuasa, kedua adalah saat ini," kata Mey yang pernah bersaksi dengan menceritakan penyiksaan yang dia alami selama 12 tahun di penjara. "Penjaranya (Duch) sangat nyaman, dengan pendingin udara, makan tiga kali sehari, penggemar, dan masih banyak lagi," lanjutnya.

Warga Kamboja di mancanegara juga marah mendengar vonis tersebut.  Sarah Pol-Lim, direktur Komunitas Kamboja Bersatu di California, Amerika Serikat, mengungkapkan ketidakpuasannya atas vonis itu. Pol-Lim, yang kehilangan sejumlah anggota keluarga karena dibantai Khmer Merah, mengatakan vonis itu terlalu ringan.

"Saya juga ingin sebuah ungkapan maaf. 35 tahun (penjara) tidak bisa mengembalikan ayah dan tiga saudara laki-laki saya," katanya seperti dikutip dari laman Press Telegram. Namun, dia mengaku setidaknya penjatuhan vonis tersebut bisa membantu membawa keadilan. (hs)

Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 
Catherine Wilson

Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024