VIVAnews - Pengusutan rekening perwira tinggi Polri terus menjadi sorotan. Sekretaris Satgas Anti Mafia Hukum, Denny Indrayan mengatakan, pihaknya terus melakukan kajian terhadap transaksi mencurigakan rekening polisi.
"Ada masalah dalam pengumpulan dokumen. Itukan sifatnya rahasia," kata Denny.
Dia mengungkapkan, dalam pengusutan rekening itu bisa menggunakan Undang-undang kebebesan informasi publik (KIP). "Memang rekening itu rahasia, tapi untuk mengetahui siapa pemiliknya bisa," kata Denny Indrayana di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat,
Selain itu, bisa juga verifikasi kekayaan pejabat. "Dan kewenangan itu (verifikasi) ada di KPK," katanya.
Sebab setiap warga negara wajib melaporkan kekayaan dalam LKKPN. "Jadi KPK sebenarnya punya kewenangan untuk membuka rekening itu," katanya.
Kata dia, pemilik rekening bisa memberikan persetujuan kalau memang mereka mengakui jika itu tidak ada masalah.
Sementara itu, anggota ICW Emerson Yuntho pengusutan rekening Polri menjadi tugas Kapolri baru dalam memberantas korupsi.
Dia juga menilai pemeriksaan di Mabes Polri tidak wajar. "Mereka hanya melakukan verifikasi, bukan pro justitia," katanya.
Satgas, kata Emerson, harusnya menekan Presiden SBY untuk membentuk tim independen dalam mengusut rekening perwira tinggi. "Tim itu bisa menilai wajar atau tidak rekening itu," katanya.
Selama ini, kata dia, Polri hanya menimpakan kesalahan pada Kompol Arafat, yang kini tengah menjalani persidangan. Padahal Arafat tidak bekerja sendiri.
Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach
Momen Shin Tae-yong (STY) dilempar telur kembali viral dan ramai diungkit warganet jelang pertandingan Timnas Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23
