Kabinet Indonesia Bersatu II

Di Balik Pertemuan Kepala BKPM dan Menperin

VIVAnews - Belum secara resmi dilantik, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II Gita Wiryawan telah melakukan pertemuan resmi dengan Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Kemarin siang, tepatnya pukul 14.15, Gita dengan mengenakan safari abu-abu menemui Hidayat di kantor Departemen Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Usai pertemuan sekitar dua jam tersebut, Hidayat menjelaskan, pertemuan tersebut hanya koordinasi awal dan saling memperkenalkan satu sama lain.

"Belum ada pembicaraan khusus, tapi garis besarnya, mau koordinasi lebih erat baik untuk program 100 hari maupun lima tahun karena sudah instruksi Presiden," kata Hidayat di kantor Gatot Subroto Jakarta, Rabu kemarin, 28 Oktober 2009.

Namun secara umum, dia menambahkan, BKPM dan Depperin berkomitmen untuk menggalakkan investasi di sektor riil selama lima tahun ke depan. "Itu karena fokus lima tahun ke depan, sektor riil mau digalakkan. Itu berarti investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, harus jadi prioritas," ujarnya.

Sektor mana saja yang akan jadi prioritas, Hidayat enggan membeberkan lebih lanjut. "Nanti tanggal 1 atau 5 November, Presiden yang akan umumkan," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut, Hidayat dan Gita juga menyepakati akan menetapkan skala-skala prioritas untuk sektor mana yang akan ditingkatkan investasinya. "Termasuk akan cari negara-negara baru," ujar Hidayat.

Seusai pertemuan dengan calon Kepala BKPM, Hidayat bertemu dengan Dubes RI untuk Jepang Jusuf Anwar. Pertemuan tersebut untuk membicarakan kemungkinan investasi baru di Indonesia dan rencana pertemuan Menteri Perindustrian kedua negara pada awal tahun depan.

hadi.suprapto@vivanews.com

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis
VIVA Militer: Pasukan milisi Republik Ossetia Selatan

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB. 

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024